Saksi Sebut Ceramahnya Provokatif dan Merasahkan

Saksi Sebut Ceramahnya Provokatif dan Merasahkan

Bandung, LINews – Jaksa penuntut umum (JPU) dari Kejati Jabar menghadirkan sejumlah saksi terkait kasus penyebaran berita bohong alias hoaks yang menjerat Habib Bahar bin Smith dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Bandung, Selasa (17/5/2022).

Satu dari sejumlah saksi yang hadir adalah Pimpinan Pondok Pesantren Darussyifa di Kabupaten Garut Faisal Sobari.

Diketahui, dalam kesaksiannya, Faisal Sobari menyebut, isi ceramah Habib Bahar di Margaasih, Kabupaten Bandung yang ditonton melalui YouTube, mengandung muatan provokasi, kebohongan, dan meresahkan masyarakat. Terutama, saat Habib Bahar menyebut Habib Rizieq Shihab yang ditangkap gegara menggelar maulid nabi dan 6 laksar FPI dibantai polisi.

Seusai tim kuasa hukum mencecar Faisal Sobari, majelis hakim memberikan kesempatan kepada Habib Bahar untuk mengajukan sejumlah pertanyaan kepada Faisal. Mulanya, Bahar mengkonfirmasi ulang soal pernyataan Faisal Sobari yang tertera di dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

Dalam BAP itu, kata Habib Bahar, Faisal menyebut ceramah yang disampaikan oleh Bahar di Bandung soal Maulid Nabi Muhammad dan diunggah ke akun YouTube mengandung unsur provokasi dan kebohongan.

Tertuang dalam BAP, Faisal Sobari mengecam isi ceramah yang disampaikan Habib Bahar. Sebab,  tak pernah ada ulama yang ditangkap karena menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Dengan demikian, pernyataan Habib Bahar yang berkata Habib Rizieq ditangkap karena Maulid Nabi Muhammad berisi kebohongan.

“Sikap saya selaku ulama sangat mengecam terhadap isi ceramah bersifat provokasi yang disampaikan oleh saudara Bahar Smith di dalam video tersebut terutama pada saat Bahar Smith menyampaikan tentang perayaan maulid nabi Muhammad SAW oleh ulama karena sepengetahuan saya selama ini tidak ada ulama yang ditangkap karena merayakan maulid Nabi Muhammad. Kemudian perkataan Bahar Smith dalam ceramah tersebut adalah tidak benar atau bohong besar,” kata Habib Bahar membacakan pernyataan Faisal dalam BAP.

“Bila aparat membiarkan video ceramah Bahar Smith seperti itu tersebar luas maka akan menimbulkan perpecahan umat Islam karena ada ulama yang dikatakan dipenjara karena merayaka maulid nabi,” ujar Habib Bahar.

“Betul tidak itu yang disampaikan? Anda betul menyatakan itu?” cecar Habib Bahar.

“Iya,” ujar Faisal.

“Terus menurut anda pendapat anda saya ini bohong, Anda kan bilang saya ini bohong kan?” tanya Habib Bahar.

“Iya,” tutur Faisal.

Saksi Faisal Sobari pun membenarkan semua pernyataan yang telah disampaikannya pada penyidik dan tertera di dalam BAP. Menanggapi hal tersebut, Bahar kemudian bertanya pada Faisal soal pengertian talazum.

Namun, saksi Faisal mengaku tak mengetahui pengertian dari talazum. Habib Bahar lantas menjelaskan arti talazum dengan mengumpamakan api dan panas.

“Talazum tau? Tau gak? Jawab tau gak?” tanya Bahar dengan nada tinggi.

“Tidak,” ucap Faisal.

“Contohnya api, Talazum api itu adalah panas, berarti api dan panas itu bisa dipisahkan gak?” cecar Habib Bahar.

“Enggak,” kata Faisal.

“Kenapa? Karena Talazum dari api itu adalah panas. Paham gak?” tanya Habib Bahar.

“Kalau bicara api saya paham,” ungkap Faisal.

Seusai memberikan pemahaman tentang arti talazum dengan perumpamaan api dan panas, Habib Bahar lalu bertanya soal talazum dari Maulid Nabi Muhammad.

Faisal pun hanya menjawab dengan gelengan kepala pertanda tidak tahu. Habib Bahar mengatakan, talazum dari Maulid Nabi Muhammad adalah berkumpul atau berkerumun.

Jika didasarkan atas pengertian tersebut, Habib Bahar menilai tak ada kebohongan ketika dirinya berujar Habib Rizieq di penjara karena Maulid Nabi Muhammad. Sebab, talazum dari Maulid Nabi Muhammad yakni berkerumun. Hal itu pun akhirnya diakui oleh Faisal.

“Nah, sekarang talazum-nya maulid itu kan berkerumun, kan saya bilang Habib Rizieq ditahan karena maulid. Sedangkan maulid itu berkerumun, berkerumun karena acara maulid, bohong gak saya?”

“Kalau berkumpulnya memang gak bohong,” kata Faisal.

“Ya udah selesai,” ungkap Habib Bahar.

“Anda ulama, saya lagi bahas masalah talazum. Saya nanti masalah prokes belakangan saya tanya Anda. Kalau Anda tidak tau, jawab tidak tau,” tutur Habib Bahar.

Kemudian, Habib Bahar bertanya lagi pada Faisal mengenai sejumlah pengertian dalam keilmuan Islam. Namun, saat ditanyai, Faisal sempat menolak menjawab dan menilai bahwa hal yang ditanyakan oleh Bahar sudah keluar dari BAP.

Majelis hakim yang diketuai oleh Dodong Rusdani pun menjadi penengah. Habib Bahar kemudian diminta untuk mengemukakan inti dari pertanyaannya. Menurut Habib Bahar, Maulid Nabi Muhammad dan kerumunan merupakan suatu yang tak dapat dipisah. (MP. Nasikin)