Bandung, LINews — Mahasiswa yang menggelar demonstrasi ‘September Hitam’ menjebol gerbang Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Jumat (29/9). Mereka langsung diajak berdialog oleh pihak kepolisian.
Massa masuk ke pelataran Gedung Sate pukul 19.00 WIB. Mahasiswa dari berbagai kampus di Kota Bandung ini diajak berdialog oleh Kapolrestabes Bandung Kombes Budi Sartono.
Dalam dialognya, massa bersikeras ingin menemui Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin. Mereka ingin menyampaikan sejumlah tuntutan dalam aksi bertajuk ‘September Hitam’.
“Kami ingin Pak Bey dihadirkan di sini menemui kawan-kawan. Kami menahan lapar untuk mendapat jawaban dan menyampaikan tuntutan kepada beliau,” kata salah seorang mahasiswa.
Massa sempat bertindak di luar kendali mulai dari membakar ban, menyalakan flare dan petasan hingga melempar bom molotov ke area Gedung Sate.
Sebelumnya, massa meminta pihak dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk datang keluar menemui. Korlap aksi ‘September Hitam’, Arya Pradana mengatakan, aksi ini digelar dengan tiga tuntutan utama.
“Ada beberapa tuntutan, pertama kasus HAM yang belum terselesaikan dan meminta Pj Gubernur untuk menekan ke pemerintah pusat,” kata Arya saat diwawancarai.
Gagal temui Pj gubernur Jabar
Setelah gagal bertemu Bey, mereka akhirnya membubarkan diri sekitar pukul 20.00 WIB. Massa lebih dulu menyampaikan sejumlah tuntutan di pelataran Gedung Sate.
“Hari ini tanggal 29 September kami mahasiswa Jabar ingin menyampaikan beberapa tuntutan, pertama mengusut kasus pelanggaran HAM berat agar kasus itu bisa ditindaklanjuti,” kata perwakilan mahasiswa.
Selain itu, massa juga meminta kepada Pj Gubernur Jabar agar berpihak kepada warga Dago Elos dan pedagang Pasar Banjaran atas konflik yang tengah terjadi.
“Keempat menuntut sikap tegas Pj untuk menyuarakan solidaritas terhadap masyarakat yang tergusur di Rempang. Menuntut Pj untuk segera menyelesaikan masalah di Jabar, salah satunya soal sampah,” ujarnya.
Mereka menyatakan aksi yang dilakukan hari ini bukan yang terakhir. Massa aksi akan kembali datang ke Gedung Sate untuk berupaya menemui Bey Machmudin.
“Ini bukan malam terakhir untuk berjuang, masih ada hari-hari lagi untuk bertemu. Maka dari itu ini bukan akhir perjuangan kita,” tutup massa.
(Hd)