Siswa SDN 3 Cimanggu Tewas Terseret Arus Sungai Saat Berenang Setelah Acara Ngaliwet

Siswa SDN 3 Cimanggu Tewas Terseret Arus Sungai Saat Berenang Setelah Acara Ngaliwet

Pangandaran, LINews – Innalillahi wa innailaihi raji’un Siswa kelas IV
disalah satu Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kecamatan Langkaplancar Kabupaten Pangandaran, meninggal dunia akibat tenggelam terseret arus di sungai Cigugur, Desa Campaka pada hari Kamis pagi 22 Desember 2022.

Tragedi tersebut saat mengikuti acara ngaliwet bersama teman temannya yang didampingi guru kelasnya menjelang liburan sekolah.

Diketahui Tragedi yang mengenaskan yang menimpa siswa SDN IV Wildan Maulana, umur 10 tahun, alamat Dsn RT 06, RW 08, Desa Cisarua, Kecamatan Langkaplancar, Kabupaten Pangandaran, yang merupakan siswa kelas IV SDN 3 Cimanggu.

Melalui telepon selulernya, Kepala Sekolah SDN 3 Cisarua Ahen menjelaskan, korban meninggal saat mengikuti acar ngaliwet bersama teman temannya yang di damping guru kelasnya. Jum’at (23/12/2022).

BACA JUGA : PANGANDARAN DARURAT AGRARIA

Ahen juga menegaskan, kegiatan yang mengakibatkan meninggalnya korban itu bukan agenda sekolah, namun itu inisiatif anak anak, bahkan persoalan ini sudah ditangani pihak kepolisian

Di jelaskan Ahen lagi, kegiatan tersebut sudah bisa dilakukan, dan korbanpun biasa bermain di tempat itu, bahkan kendaraan yang di gunakan siswa saat itu adalah kendaraan milik orang tua siswa, paparnya.

Ahen juga menegaskan, kegiatan itu bukan agenda sekolah, dan bukan kegiatan pembagian raport, karena pembagian raport dilaksanakan pada hari ini Jumat tanggal 23 Desember 2022.

Hal serupa juga disampaikan Kepala Desa Campaka Wawan Herdiawan, bahwa pada saat kejadian korban sedang mengikuti acara ngaliwet bersama temannya yang di dampingi guru kelasnya di sekitaran sungai Cigugur yang letaknya berada di Desa Campaka.

Wawan juga menjelaskan, tempat tersebut memang biasa dijadikan tempat piknik saat liburan, apalagi korban tergolong sudah terbiasa berenang di tempat itu.

Ditegaskan Wawan lagi, bahwa acara ngaliwet tersebut memang bukan acara resmi dari pihak sekolah, itu hanya inisiatif siswa saja, pungkasnya.

Bahkan pihak orang tua korban sudah menyadari dan menerima bahwa kejadian ini merupakan musibah, papar Wawan

Hingga pemberitaan ini terbit belum ada keterangan resmi dari pihak Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Pangandaran.

(BD)