Pangandaran, LINews – Disaat menjelang perpisahan sekolah ada beberapa sekolah di kabupaten pangandaran yang membuat aturan perpisahan dengan iuran wajib sebesar 250rb-300rb, terkadang itu hanyalah akal-akalan pihak sekolah untuk meraup keuntungan dari para murid dengan dalil membuat buku kenangan atau sebagai nya, padahal hal tersebut tidak bersifat wajib.
Seperti yang terjadi di SMA Negeri 1 Parigi, selalu ada saja biaya yang harus di bayarkan seperti baju seragam, LKS, iuran Masjid, bahkan iuran perpisahan yang sifatnya tidak wajib.
LINews menyusuri kepada wali murid yang ekonomi nya ada di bawah standar, karena sebagai orang tua dirinya memasukan anak nya ke sekolah negeri supaya bisa gratis seperti program pemerintah, tapi hal hasil tetap saja ada yang harus di bayar. Lalu kemana dana BOS yang setiap tahun nya turun dari pemerintah.
Pantauan LINews di SMA Negeri 1 parigi sering terjadi berbagai iuran-iuran tidak jelas, apakah dana tersebut untuk membayar perbelanjaan keperluan dan peralatan sekolah, honorer dan sebagainya?
Permasalah di ranah dinas pendidikan ini harus secepatnya di usut bila terus berlanjut akan menjadi dampak serius dan unsul pungli. (Red)
