Sosok Kartini Asal Bogor Dengan Keteguhan dan Kesabaran Hati Seorang Ibu

Sosok Kartini Asal Bogor Dengan Keteguhan dan Kesabaran Hati Seorang Ibu

Bogor, LINews – Adriana Eko Susanti cermin kartini asal bogor yang memiliki hati mulia pengasuh sekaligus pendiri Yayasan Yatim Tahfidz Qur’an Assyifa Madani Ayasofya Lentera Hati (Amal Hati) yang berlokasi di Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, seorang yang pernah mengabdikan dirinya untuk anak-anak Indonesia dari Sabang sampai Merauke, menceritakan bahwa yayasan ini berdiri sejak tahun 2022.

Adriana, yang dulunya adalah relawan di Komisi Nasional Perlindungan Anak, sering ditugaskan untuk menangani kasus-kasus yang berkaitan dengan anak-anak di berbagai daerah Indonesia.

Melihat bahwa tantangan dalam mengurus anak-anak di seluruh Nusantara tidak pernah berakhir, Kartini asal Ciawi Bogor ini memutuskan untuk mendirikan yayasan.

Meskipun dihadapkan pada tantangan kesehatan dan sempat divonis oleh dokter tidak akan sembuh, Adriana tetap memutuskan untuk membangun yayasan dengan menyumbangkan asetnya dan mendirikan yayasan ini.

“Idenya dari 2021, tapi dapat direalisasikan 2022 yang kebetulan waktu itu saya diberikan sakit dan divonis tidak sembuh sama dokter, saya berpikir apa yang harus saya lakukan, saya lepas aset ini (tanah) saya wakafkan dan mendirikan yayasan ini,” ujar wanita yang akrab di panggil Bunda Andri, Minggu (21/4).

Mulanya Lentera Hati menempatkan anak-anaknya tidur di sebuah tenda sebelum saat ini memiliki asrama.

Di Lentera Hati, Adriana membangun pendidikan yang holistik bagi anak-anak, mencakup pendidikan jasmani dan rohani seperti tahfiz, salat, dan pendidikan moral.

Anak-anak diajari untuk hidup sehat, disiplin, dan menjalani pendidikan formal.

Selain itu, yayasan ini juga memberikan fasilitas pendidikan formal bagi anak-anak, seperti seragam, uang saku, dan bahkan tabungan yang diberikan setelah salat subuh.

Anak-anak yang menunjukkan ketaatan akan diberikan hadiah umroh ke tanah suci.

“Di sini mereka wajib menjalankan hidup yang sehat dan cerdas dan wajib sekolah, makanya mereka saya kejar-kejar harus makan dan sekolah, di sekolah selain saya kasih tabungan nanti saya kasih bonus, saya umrohkan. Ini sudah gelombang kedua yang kita umrohkan. Tapi umroh itu setelah mereka istiqomah dengan program-program itu,” paparnya.

Saat ini, jumlah anak di yayasan Lentera Hati hampir mencapai 50 anak, meningkat dari hanya 10 anak pada awalnya.

Yayasan ini juga menampung anak-anak yang merupakan korban kekerasan dan trauma, memberikan mereka tempat yang aman untuk tumbuh dan berkembang.

“Kalau ada anak kena kekerasan di sini bisa dititipkan juga, awalnya kami tidak punya tempat tinggal tidurnya pakai tenda selama dua tahun, Alhamdulillah sekarang sudah ada kamar di sana,” jelasnya.

Seluruh tenaga pendidik di yayasan ini adalah relawan yang berdedikasi, tidak menerima bayaran atas jasanya.

Dana untuk mengurus yayasan ini berasal dari Adriana dan keluarganya, serta dari lembaga pelatihan untuk pembentukan karakter.

“Dananya ini semua Alhamdulillah mandiri dan dari saya ini ada lembaga training untuk pembentukan karakter building dan punya beberapa klien jadi pendapatan dari situ untuk mereka yang di sini,” pungkasnya

Selain kegiatan pendidikan, yayasan ini juga memiliki kegiatan keagamaan yang terbuka untuk umum, seperti manaqiban yang diadakan setiap malam Jumat.

Semua kegiatan ini menunjukkan komitmen Yayasan Lentera Hati dalam membantu anak-anak yang membutuhkan, menjadikannya sebagai rumah terbaik bagi mereka di Kabupaten Bogor.

(Red)

Tinggalkan Balasan