Law-Investigasi, Pernah menjadi ajudan dari Presiden Pertama Indonesia Soekarno, Sidarto Danusubroto adalah salah satu Politisi Senior PDIP yang sampai saat ini masih aktif dan tetap terlihat bugar meski sudah berusia lanjut.
Sidarto lahir pada 11 Juni 1936 di Yogyakarta, ia juga menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden sejak 19 Januari 2015 hingga 20 Oktober 2024.
Sidarto juga mendapatkan Rekor MURI sebagai abdi negara terlama (56 tahun) pada tahun 2020. Ia juga terkenal memiliki gaya hidup yang sehat dan tetap menjaga pola makan.
Usia juga tak menjadi penghalang untuk tetap berkontribusi bagi negara. Sidarto selalu ingat pesan dari Bung Karno untuk tetap pantang menyerah bagaimanapun kondisinya.
Sebelumnya, ia adalah Ketua MPR RI yang mulai menjabat sejak 8 Juli 2013 hingga 1 Oktober 2014. Sidarto menjabat sebagai Ketua MPR RI menggantikan Taufiq Kiemas yang wafat pada 8 Juni 2013 hingga 1 Oktober 2014.
Sidarto yang biasa disapa Opa Darto menyebut sangat banyak belajar dari Presiden Pertama Indonesia Soekarno, ia sempat melayani sang proklamator selama dua tahun delapan bulan, semasa di istana dan di luar istana.
Ia pun memuji sosok Soekarno. Ia memandang karakternya benar-benar layak dijadikan panutan. Warisan Pancasila menjadi salah satu legacy Soekarno yang bertahan sampai saat ini.
“Beliau seorang pejuang sedari muda, saya tahu itu. Berkat beliau itu warisan Pancasila dapat menjaga keutuhan bangsa Indonesia sampai saat ini,” ucap Sidarto kepada Law-Investigasi.
Belajar Dari Bung Karno
Sidarto bercerita selama mendampingi Sang Proklamator, ia belajar banyak dari Presiden Pertama tersebut, baik dalam bidang politik, maupun kepemimpinan. Namun nahas, pada tahun 1967 era kejayaan sang proklamator mulai runtuh.
Pada saat Soekarno diasingkan pada era Orde Baru, Ia menyebut bila ia masih menemani di pengasingan di Bogor dan di Jakarta antara tahun 1968 dan Soekarno hidup di tengah kemiskinan.
Selama itu pula, Sidarto sering dimarahi (kena tegur). Namun teguran itu dianggapnya sebagai cambukan dalam belajar meniti karir yang lebih baik.
Ia pun bercerita sempat jadi sopir angkutan kota. Hal itu dilakukan saat di masa pengasingan bersama Soekarno. Ia juga mengungkap peran penting Soekarno dalam kehidupannya.
“Saya sering dinasehati, melihat keluarga beliau hidup dalam kemiskinan, saya bertahan hidup juga sebagai sopir angkutan kota, untuk istri saya, sebagian saya sisihkan untuk keluarga beliau di pengasingan,” imbuhnya.
Sidarto selalu ingat pesan dari Soekarno untuk terus semangat walaupun jalan kedepan tidak mudah maka prinsip dan ideologi harus tetap teguh.
“Pesan Beliau pada tahun 1967, jiwa, ide, ideologi, semangat, tidak dapat dibunuh,” ungkapnya.
Tips Pola Hidup Sehat dan Nasib Bangsa Kedepan
Sudah hampir masuk usia 90 Tahun, Sidarto masih terlihat bugar dan sehat bahkan sampai hari ini masih begitu aktif dalam beberapa kegiatan termasuk kegiatan politik
Menurutnya, untuk hidup sehat selain berolahraga penting juga untuk menjaga pola makanan yang teratur dan tentu makanan yang memiliki serat tinggi harus jadi prioritas.
“Saya pagi hanya sarapan sayur dan buah. Kecambah, wortel, dan bayam. Daun-daunan dan buah,” ucapnya.
Iapun menyebut bila ia hanya mengkonsumsi karbohidrat ketika siang hari dan mengurangi nasi yang menjadi sumber gula dan protein ikan juga jadi prioritas untuk dikonsumsi.
Sebagai Politisi beberapa generasi, Sidarto menyatakan bila kondisi demokrasi Indonesia makin memburuk di rezim pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu.
Sosok Penghubung Prabowo-Megawati
Sidarto mengaku mendapat pesan dari orang kepercayaan Presiden Prabowo Subianto untuk bisa mewujudkan pertemuan antara Prabowo dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Pesan tersebut telah disampaikan kepada Megawati pada perayaan Hari Ulang Tahun Ke-52 PDIP beberapa waktu lalu. Megawati disebut menyambut baik ajakan pertemuan dengan Prabowo itu.
”Saya, kan, membisikkan (pesan itu), dan didengar oleh dua-duanya (Megawati dan Puan). Tetapi karena konsentrasi Mbak Mega saat itu pada acara itu ya, jadi lalu yang mengulang (pesan) itu adalah Mbak Puan,” ungkapnya.
Dalam video berdurasi 30 detik saat HUT PDIP, Sidarto tampak berdiri menghadap Megawati yang tengah duduk di samping Ketua DPP PDIP Puan Maharani.
Sidarto lalu membisikkan pesan kepada Megawati yang kemudian diulangi oleh Puan. Terlihat gerak bibir Puan seperti menyampaikan kalimat `Presiden Prabowo minta ketemu langsung, minta ketemu sama Mama`.
”Orangnya Pak Prabowo, ya, bukan ngobrol langsung (dengan Prabowo). Saya belum mau cerita soal ini. Hanya ada yang menghubungi saya untuk bridging (menjembatani), ya. Ada yang menghubungi saya, tetapi saya belum mau mention (menyampaikan) soal ini,” imbuhnya.
Mantan Ketua MPR tersebut pun membuka peluang pertemuan dilakukan segera. Soal lokasi pertemuan sendiri kemungkinan akan digelar di tempat netral. Sidarto menyatakan bila pertemuan Prabowo-Megawati, dalam rangka silaturahmi antara dua sahabat yang memiliki hubungan panjang sejak lama.
“Ya kemungkinan di Jakarta (pertemuan Prabowo-Megawati), nah agendanya ya silaturahmi, kan mereka punya hubungannya baik. Beliau (Prabowo) punya hubungan baik sejak pulang dari Yordania, (kepulangan dari Yordania) itu kan yang minta Taufik Kiemas dan Mega,” tutupnya.
(Remond)