Sukabumi, LINews – Direktorat Tindak Pidana Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri menyita Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jalan Cipetir Desa Cicareuh, Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi, Kamis (24/8/2022). Penyitaan tersebut menyusul dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
Pantauan LINews, tim Dittipideksus Bareskrim Polri tiba di Kantor BPN Sukabumi di Jalan Suryakencana, Kelurahan Gunungparang, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, sektar pukul 10.30 WIB. Lalu, dengan menggunakan 2 mobil dinas dan 1 mobil patwal mereka menuju ke SPBU Cikidang.
Setibanya di lokasi sekitar 12.30 WIB, rombongan tersebut langsung memasang spanduk pengumuman bahwa SPBU tersebut disita berdasarkan penetapan Pengadilan Negeri Cibadak dengan Nomor 378/Pen.pid/2022/Pn Cbd tanggal 8 Juli 2022 Tanah dan Bangunan ini disita oleh Dittipideksus Bareskrim Polri.
Informasi yang himpun, SPBU tersebut merupakan milik mantan Ketua DPRD Jawa Barat berinisial IS dan istrinya EK yang kini menjadi tersangka atas dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) atas laporan SG setelah menerima uang sebesar Rp57 miliar untuk pembelian rumah, tanah, dan SPBU.
Kemudian, rumah, tanah, dan SPBU itu, oleh IS dibalik nama atas nama EK (istri terlapor) dan IS juga tidak memberikan hasil dari usaha SPBU terhadap SG. sehingga SG merasa dirugikan karena rumah, tanah dan SPBU dikuasai oleh IS dan EK.
Akibat perbuatannya itu IS dan EK dijerat Pasal 378 KUHP dan atau 372 KUHP dan Pasal 3, Pasal 4 dan Pasal 5 Undang–Undang Nomor 8 tahun 2010 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
Salah satu warga sekitar, Nurhayati (38) yang berjualan soto yang berada di depan SPBU Cikidang mengaku kaget karena tiba-tiba banyak orang dan polisi di sekitaran tempatnya berjualan.
“Iya, kaget ga tau ada apa, itu barusan di pasang banner tulisannya disita, kurang tau penyebabnya. Setahu saya SPBU Cikidang ini sudah berdiri 3 tahun dan setiap harinya beroperasi seperti biasa, namun saya tidak tau pemilik pom bensinnya,” ujar Nurhayati.
Nurhayati yang sudah berjualan selama 2 tahun, mengakui bahwa SPBU tersebut jarang menyediakan BBM jenis Pertalite seperti pada umumnya, jadi tidak ramai orang yang membeli di SPBU tersebut. “Jadi ga begitu ramai pom bensinnya,” ujarnya. (Rus)