Sukses Bupati jadi Pembicara di Ajang I-SIM SDG’s For Regencies 2023

Sukses Bupati jadi Pembicara di Ajang I-SIM SDG’s For Regencies 2023

Tapsel, LINews – Sukses di ajang Integrated Sustainability Indonesia Movement (I-SIM) SDG’s (Sustainable Development Goal’s) For Regencies 2023, sebuah perlombaan yang digagas Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Dalam Negeri, Surveyor Indonesia dan Apkasi untuk kategori Kabupaten, Bupati Kabupaten Tapanuli Selatan (Kab Tapsel) Dolly Putra Parlindungan Pasaribu S.Pt, MM diminta menjadi pembicara dihadapan Walikota se-Indonesia pada Kick-Off Integrated Sustainability Indonesia Movement (I-SIM) for Cities 2024 melalui Zoom Meeting di ruang kerjanya, Senin (24/6/2024) pukul 09.00 WIB.

Alhamdulillah, proses awal dari 416 Kabupaten se-Indonesia yang terjaring 103 Kabupaten dan kami (Kab Tapsel) lolos Top 10 kemudian masuk Top 3 Program I-SIM For Regencies yang berthemakan “Hatabosi dan Kelapa Sawit Berkelanjutan, Integrasi Upaya Pelestarian SDA di Hulu dan Hilir Sungai Batang Toru,” ujar Bupati Dolly Pasaribu.

Saat itu Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan (Pemkab Tapsel) meraih peringkat satu terbaik Nasional dari seluruh Kabupaten se-Indonesia disusul Kabupaten Bandung sebagai terbaik kedua kemudian Kabupaten Temanggung sebagai terbaik ketiga dalam rangka Indonesia’s SDGs Action Award 2023.

“Kami membawa Hataboshi dan FOKSBI sebagai kearifan lokal yang sudah berjalan 120 tahun dari nenek moyang kita. Bagaimana mengalirkan air untuk memanfaatkan lahan persawahan,” ujar Dolly Pasaribu.

Pelestarian kearifan lokal Hatabosi sendiri dalam rangka mendukung pertanian berkelanjutan dan ketahanan pangan, ketersediaan sumber energi baru terbarukan sekaligus rumah bagi berbagai keanekaragaman hayati seperti salah satunya adalah Orang Utan Tapanuli (Pongo Tapanuliensis) merupakan Spesies Endemik Indonesia.

“Sedangkan Kelapa Sawit Berkelanjutan dalam bentuk 3R yaitu rewetting, revegetation dan revitalization agar sawit di lahan gambut yang rawan terbakar, produktivitas rendah “berubah” menjadi lahan sawit yang dijaga ketinggian air sehingga mengurangi emisi karbon sekaligus meningkatkan produksi sawit dan early warning system,” jelasnya.

Pemerintah memiliki peran penting begitu juga NGO, Swasta skala Nasional maupun lokal, perguruan tinggi, dan media agar tidak ada lagi daerah yang tertinggal atau no one left behind.

Sebagai penutup penyampaian manfaat mengikuti lomba ini, Dolly mengajak agar Pemerintah Kota (Pemkot) se-Indonesia ikut menyukseskan Integrated Sustainability Indonesia Movement (I-SIM) for Cities tahun 2024,” tegasnya.

(Hotmatua)

Tinggalkan Balasan