Jakarta, LINews – Kasus suap Wali Kota Bandung nonaktif Yana Mulyana kembali didalami KPK. Komisi Antirasuah itu sudah membidik 2 tempat untuk digeledah, sekaligus mencari barang bukti baru mengenai dugaan kasus korupsi penyedia jasa internet dan CCTV di program Bandung Smart City.
Penggeledahan pertama dilakukan KPK di kantor PDAM Tirtawening, Kota Bandung, Kamis (8/6/2023) lalu. Penggeledahan ini sekaligus menjadi langkah baru KPK setelah memeriksa sejumlah pejabat Pemkot Bandung dan mengeluarkan surat pencekalan ke luar negeri terhadap Sekretaris Daerah Ema Sumarna.
Di kantor PDAM Tirtawening sendiri, keberadaan penyidik KPK baru terlihat setelah 3 mobil Inova berwarna hitam keluar kantor sekitar pukul 15.00 WIB. Di dalam mobil itu lah terdapat sejumlah orang mengenakan rompi khas penyidik KPK.
KPK pun membenarkan penggeledahan tersebut. saat itu, Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri menyatakan, penggeledahan merupakan pendalaman yang dilakukan penyidik atas kasus suap pengadaan CCTV dan penyedia jasa internet dalam Bandung Smart City.
“Betul. Terkait penyidikan perkara dengan tersangka YM (Yana Mulyana) dkk,” katanya saat dihubungi LINews, Kamis (8/6/2023) lalu.
Keesokan harinya, tepatnya pada Jumat (9/6/2023), penyidik KPK kembali menggeledah Balai Kota Bandung. Bagian kantor Wali Kota nonaktif Yana Mulyana menjadi target penggeledahan yang dilakukan sekitar pukul 11.00 WIB tersebut.
Selain itu, KPK juga menargetkan kantor Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) untuk penggeledahan. Kantor ini diketahui masih berada satu komplek di Balai Kota Bandung.
Selama proses penggeledahan, suasana Balai Kota masih terlihat sepi. Beberapa satpam terlihat berjaga di sekitar ruang tengah, menuju ke kantor Diskominfo. Terhitung sudah tiga jam lebih penyidik KPK berada di kantor tersebut.
Selama lima jam lebih KPK di Balai Kota, akhirnya sekitar pukul 16.40 WIB para penydik KPK keluar dari pintu Bandung Command Centre (BCC). Saat pintu dibuka, terlihat satu penyidik membawa satu kardus kecil, satu koper berwarna biru dan satu koper hitam yang ditenteng.
“Tim penyidik KPK telah selesai melakukan penggeledahan yang dilaksanakan (8-9 Juni 2023) di Kota Bandung. Yaitu Kantor PDAM, Kantor Diskominfo, dan beberapa rumah pihak terkait perkara tersebut,” kata Ali Fikri, Jumat (9/6/2023).
Ali mengatakan penyidik KPK menyita sejumlah barang bukti yang masih berkaitan dengan suap pengadaan CCTV dan jasa penyedia internet di wilayah Bandung dalam program Bandung Smart City.
“Ditemukan dan dilakukan penyitaan sebagai barang bukti perkara ini, di antaranya beberapa dokumen dan barang bukti elektronik,” lanjutnya.
Penggeledahan di Balai Kota kali ini pun merupakan yang kedua kalinya. Pada awal kasus korupsi program Bandung Smart City ini terungkap, KPK pernah menggeledah kantor Yana Mulyana tersebut.
Kasus yang menjerat Yana Mulyana (YM) sendiri bermula dari OTT KPK pada Jumat (14/4/2023). Yana terkena OTT bersama 9 orang lain, termasuk pejabat Dishub Kota Bandung atas dugaan suap pengadaan CCTV dan penyedia jasa internet dalam program Bandung Smart City.
Keempat tersangka dihadirkan dalam konferensi pers di gedung KPK pada Minggu (16/4) dini hari. Sedangkan dua lainnya tidak bisa dihadirkan karena positif COVID-19. Berikut ini daftarnya:
1. Yana Mulyana (YN), Walkot Bandung
2. Dadang Darmawan (DD), Kadishub Pemkot Bandung
3. Khairul Rijal (KR), Sekretaris Dishub Pemkot Bandung
4. Benny (BN), Direktur PT Sarana Mitra Adiguna (SMA)
5. Sony Setiadi (SS), CEO PT itra Jelajah Informatika (CIFO)
6. Andreas Guntoro (AG), Manajer PT Sarana Mitra Adiguna (SMA)
(Robi)