Terlibat Pemerasan, Oknum Anggota Polres Wonogiri Terancam Dipecat

Terlibat Pemerasan, Oknum Anggota Polres Wonogiri Terancam Dipecat

Semarang, LINews – Polda Jateng  menyatakan oknum polisi yang ditembak oleh tim Resmob Polresta Solo terlibat komplotan pemerasan terhadap pengunjung hotel kelas melati. Atas perbuatannya, Bripda PPS terancam dipecat dari kepolisian.

“Oknum tersebut Bripda PPS anggota Polsek Slogohimo Polres Wonogiri. Dia tertembak karena bersama komplotannya memberikan perlawanan terhadap petugas dan membahayakan masyarakat saat dilakukan penangkapan di komplek pemakaman Pracimoloyo Makamhaji, Kartasura pada Selasa (19/4) sore,” kata Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy, Kamis (21/4/2022).

Dia mengungkapkan, kronologi kasus tersebut bermula dari laporan korban berinisial WP yang merasa diperas oleh sekelompok orang mengaku sebagai polisi.

“Korban didatangi rumahnya oleh 4 orang pelaku mengendarai mobil Xenia warna Silver pada Minggu (17/4) siang. Para pelaku mengaku sebagai polisi dengan menunjukkan tanda kewenangan pada korban dan menuduh korban telah berzinah disebuah hotel bersama seorang wanita,” katanya.

Korban kemudian diminta para pelaku masuk ke mobil dan diajak berputar-putar hingga ke daerah pemakaman Pracimoloyo. Di dalam mobil tersebut korban ditunjukkan foto dirinya bersama wanita dimintai uang oleh pelaku sebesar Rp 14.350.000. dengan ancaman akan diproses kasusnya dengan hukuman 9 bulan penjara.

“Karena tidak punya uang sebanyak itu, korban diminta pelaku untuk datang lagi ke makam Pracimoloyo pada hari Selasa (19/4),” katanya.  Merasa diperas, korban melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Solo. Berdasarkan laporan tersebut, Satreskrim Polresta Solo melakuan serangkaian penyelidikan dan penyidikan perkara.

“Hasilnya pada Selasa sore dilakukan upaya penangkapan oleh Tim Resmob Polresta Surakarta terhadap para pelaku di makam Pracimoloyo. Namun para pelaku memberikan perlawanan dengan menabrakkan mobil yang dikendarainya ke mobil dan motor petugas serta warga masyarakat,” ungkapnya.

mengancam keselamatan petugas dan membahayakan masyarakat, tim Resmob memberikan tembakan peringatan ke udara sebanyak dua kali namun tidak diindahkan para pelaku yang terus memberikan perlawanan.

“Mempertimbangkan keselamatan petugas dan masyarakat, kemudian dilakukan tembakan 2 kali ke arah ban mobil pelaku. Namun empat pelaku berhasil melarikan diri ke arah Kartasura,” ujar Iqbal.

Di TKP makam Pracimoloyo, petugas mengamankan seseorang berinisial SNY yang dicurigai salah satu anggota komplotan yang berperan sebagai pengamat di lokasi.

Kemudian malam harinya mendapatkan laporan dari Rumah Sakit Al Hidayah Boyolali mengenai adanya pasien luka tembak tanpa identitas yang diturunkan sekelompok orang mengendarai Xenia Silver.

“Dari interogasi petugas terhadap korban luka tembak didapat hasil ybs anggota Polri dari Polres Wonogiri berinisial Bripda PPS yang ikut dalam komplotan pemerasan saat dilakukan upaya penangkapan di TKP Pracimoloyo. Ditemukan juga senpi rakitan di saku celana ybs. Karena luka yang dialaminya kemudian dirujuk ke RS Moewardi dengan pengawalan petugas kepolisian,” katanya. (Ach)