Jakarta, LINews — Pasangan calon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mendatangi kediaman Jusuf Kalla di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan usai debat kedua Pilpres 2024 pada Jumat malam (22/12).
Anies-Muhaimin menuju rumah JK dari lokasi debat di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan. Pertemuan antara Anies, Muhaimin dan Jusuf Kalla (JK) digelar tertutup.
Usai pertemuan, Anies mengaku menemui JK untuk mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan kepada dirinya dan Muhaimin di Pilpres 2024.
“Kami malam ini datang ke tempat pak JK untuk menyampaikan terima kasih kami, dukungan yang beliau sampaikan secara terbuka dan disampaikan dengan pertimbangan-pertimbangan objektif,” kata Anies usai pertemuan.
Anies berharap dukungan yang diberikan JK untuk dirinya dan Muhaimin bisa menjadi bahan pertimbangan bagi masyarakat Indonesia dalam menentukan pilihannya.
Baca Juga: Penggunaan Akronim AMIN, Anies Diadukan ke Bareskrim
Sebab, JK merupakan sosok yang sangat berpengalaman di pemerintahan hingga dunia usaha. Termasuk, pengalaman JK di kancah internasional.
“Jadi ketika kami berdua mendapatkan dukungan dari pak JK, disampaikan terbuka ini adalah sebuah dorongan yang luar biasa,” ujarnya.
Anies juga menyinggung pengalaman JK saat mengikuti kontestasi Pilpres. Anies berharap pengalaman yang dimiliki JK ini bisa menjadi bahan bagi Timnas AMIN dalam menyusun berbagai langkah ke depan.
Meski telah menyampaikan dukungannya, Anies menyebut JK tidak akan tergabung dalam Timnas AMIN. Kata Anies, dukungan yang disampaikan JK secara terbuka, sudah lebih dari cukup.
“Beliau enggak perlu masuk dalam tim sudah punya dampak luar biasa. Dengan beliau menyatakan secara terbuka saja sudah sebuah langkah yang memberikan boosting kepada kita semua,” tutur Anies.
Sebelumnya, JK menyatakan dukungan terhadap Anies saat bertemu relawan AMIN di Makassar, Selasa (19/12).
Baca Juga: Pertanyaan Gibran Dianggap Tidak Relevan oleh Mahfud MD
JK mengatakan Indonesia penting dipimpin sosok yang tidak menghamburkan anggaran negara. Ia menilai Indonesia bakal bangkrut jika dipimpin oleh sosok yang senang menghamburkan anggaran.
“Jadi kita harus pilih presiden yang tidak menghambur dana. Kalau presidennya boros, asal belanja saja, maka bisa bangkrut negeri ini,” kata JK saat bertemu relawan AMIN di Makassar, Selasa (19/12).
(Ary)