Pangandaran, LINews – Belum juga reda kasus Pungli dan Intimidasi BKSDM, Viralnya seorang guru muda ASN Husein yang mengundurkan diri dari PNS di Kabupaten Pangandaran, belakangan ini menjadi perhatian publik bahkan menjadi isu nasional.
Postingan Husein yang beredar di sosial media adanya salah seorang PNS yang enggan disebutkan namanya, terkait adanya penggiringan ASN di Hotel Laut Biru.
Dalam narasi nya menyampaikan “saya seorang PNS angkatan (disensor) di Pangandaran dan memang begitu ancurnya perangkat daerah, semua bermental tempe dikit – dikit ancam dikit – dikit pindah tugas ke daerah terpencil, tapi memang tidak bisa speak up Abang dan mohon Abang username IG saya sensor bilang ingin update”.
Lebih lanjut PNS tersebut menceritakan ASN Pangandaran entah untuk yang baru, entah untuk orang – orang yang lama. Ada ajakan politik ke ASN ke Partai Beliau, dan terang – terangkan pada saat pembagian SK PNS di hotel Laut Biru, Bupati Jeje nyuruh ASN baru di (sensor) nanti, kurang lebih kata – katanya seperti ini … “Kalau cocok pilih, kalau ga cocok diem, haram pilih yang sebelah sebelah (kuning) atau yang lain, kalian SK PNS ditandatangani oleh saya Jeje Wiradinata”, kan ini aja udah ga bener.
“Suasana disana pada saat itu dibuat tertutup, tiba – tiba orang BKPSDM disuruh mengumpulkan handphone masing – masing, hal yang ngga biasa, eh tahunya takut direkam”, demikian narasi ucapkan seorang PNS yang enggan disebutkan namanya, nge chatt ke Husein.
Sementara saat dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatApp (WA) ke Husein, Kamis (11 Mei 2023), tidak memberikan jawaban, tanggapan dan klarifikasi kepada LINews dan saat dilihat kembali Instagram Husein postingan tersebut sudah dihapus, tetapi ketika di screen shoot tertera jelas nama husein_ar.
Beredarnya chattigan yang di-posting Husein tersebut menjadi perhatian dan kekecewaan dari Partai Golongan Karya (Golkar) hingga pimpinan pengurus DPD Partai Golkar lakukan konferensi pers, Jum’at (12 Mei 2023), di Kantor Sekretariat DPD Partai Golkar di Parigi.
Dalam kesempatannya Ketua DPD Partai Golkar didampingi jajaran pengurus DPD Golkar, menuturkan kekecewaannya dan sangat menyayangkan, sehingga merasa sakit, jika benar hal tersebut berasal dari ungkapkan seorang Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata yang notabenenya seorang Katua DPC PDI – Perjuangan, jelas Muhammad Taufik Martin di depan awak media.
“Kalau memang benar dan haram harus ada fatwa MUI dan jika memang haram mana fatwa MUI nya, ini bukan soal agama, arogansinya jangan keluar”, ucap Martin.
Terlebih tahun ini menghadapi pesta demokrasi Pileg dan Pilpres harus aman damai lancar, kalau benar itu yang dikatakan beliau (Jeje Wiradinata), mudah – mudahan tidak benar, tutur Martin.
Sementara dikonfirmasi melalui pesan singkat dan telepon WA, Selasa (16/05/2023), Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata menuturkan kepada Tim perihal adanya narasi seorang PNS yang di-posting melalui IG Husein hingga adanya reaksi dari temen – temen Partai Golkar, tidak mengetahui sama sekali, tuturnya.
“Kita selesaikan lah … satu persatu permasalahan yang sedang hangat diperbincangkan di publik yakni penyelesaian Husein dan Kepala BKPSDM”, tandas Jeje.
Disinggung benar atau tidaknya terkait isu atau fakta chattingan tersebut Bupati Pangandaran justru menepis hal tersebut, bahkan mempersilahkan temen – temen Golkar untuk membawa saksi kepadanya.
“Beredarnya postingan tersebut seyogianya harus utuh memilih dan memilah, seyogianya bermanfaat karena konsekuensi menyangkut orang banyak”, ungkapnya
“Saya dengan Pa Maritim berkawan lama dan sangat dekat, hingga saat ini belum menerima surat dari temen – temen Partai Golkar baik dalam kapasitas dirinya sebagai Bupati Pangandaran maupun Ketua DPC PDI – P Kabupaten Pangandaran”, terang Jeje.
Kita akan bertemu bersilaturrahmi bertabayun dengan kawan – kawan Partai Golkar guna mengklarifikasi permasalahan tersebut, agar tidak menggiring ke narasi – narasi yang bias dimata publik, pungkasnya.
(BD)