Warga Menduga Proyek Jalan Cor Beton Sagara Anakan Desa Rawaapu Tidak Sesuai Spesifikasi

Warga Menduga Proyek Jalan Cor Beton Sagara Anakan Desa Rawaapu Tidak Sesuai Spesifikasi

Cilacap, LINews – Proyek Pembangunan jalan cor beton Ready Mix diduga tidak sesuai spesifikasi. Terlihat jelas beberapa titik retak-retak rambut dan belah proyek tersebut dikerjakan oleh CV. Birawa diduga terkesan Asal-asalan.

Peningkatan Jalan Sagara Anakan 539 patimuan No SPK 602.7/14.06/1/BM.08.64./17, Volume 925 X 4 Meter, mulai pekerjaan tanggal 14 Juni 2022 untuk 120 hari kalender dan sumber dana dari APBD kabupaten Cilacap tersebut di di komplen warga karena sudah pada retak rambut dan belah, hal itu diduga lantaran pengerjaan proyek itu diduga tidak sesuai spesifikasi.
dikatakan warga sekitar di lokasi proyek Rabu 3/8/2022.

“Hasil pantauan Law Investigasi selaku sosial control sempat berbicara dengan tokoh masyarakat dan warga setempat dia menjelaskan sedikit kecewa baru beberapa persen di kerjakan di bangun jalan coran nya sudah pada retak – retak menurut warga yang kerap di sebut Abang, ada dugaan mungkin ini kualitas betonnya kurang bagus,”ucap Abang masyarakat setempat.

Abang warga Desa Rawaapu berharap kepada pejabat yang tercantum di dalam berita acara dinas PUPR kabupaten Cilacap khususnya bidang jalan jangan sampai lemah pengawasan dan kontraktor selaku penanggung jawab, melakukan perbaikan, apalagi anggaran yang di gelontorkan oleh pemerintah daerah kabupaten Cilacap itu hasil pajak dari rakyat.

Banyak warga setempat pun protes keras dan berharap Pemkab Cilacap mendesak pihak kontraktor segera melakukan perbaikan kembali.

Berdasar pantauan warga di lapangan, Rabu (3/8/2022), beberapa keretakan memang terjadi pada proyek bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2022. Bahkan ada bagian jalan yang corannya sudah patah dan terlihat polesan semen tipis untuk menutupi retakan/patahan tersebut.

Kekecewaan warga semakin menjadi lantaran keinginan untuk memiliki jalan yang bagus kuat untuk 5 tahun kedepan tak sesuai harapan.

Sukendar warga setempat, selaku sosial kontrol di Media, mengaku sangat menyayangkan kondisi jalan yang tidak dikerjakan dengan baik dan benar. Padahal, menurutnya anggaran tersebut lumayan besar.

“Coba lihat sendiri, pengerjaan jalan ini belum juga selesai tapi sejumlah ruas jalan sudah retak-retak dan patah,” keluhnya, didampingi sejumlah masyarakat setempat.

Untuk itu, mereka berharap pihak terkait dan Pemerintah Kabupaten Cilacap bisa bertindak tegas dalam mengawasi proses pembangunan tersebut. “Kami minta agar Pemkab vilacap melalui Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga bisa mengecek langsung pekerjaan ini, dan kami minta untuk diperbaiki. Kalau perlu pemborongnya jangan dibayar dahulu sebelum jalan ini diperbaiki,” pintanya.

Senada dilontarkan Abang, dan pemuda setempat, yang mengaku kecewa karena pihak pemborong seolah hanya ingin mencari untung besar tanpa memikirkan pengerjaan jalan yang baik dan benar. Ahirnya melaporkan pekerjaan tersebut kepada Kepala desa Rawaapu.

Waris selaku Mandor ataupun ketua rombongan pelaksanaan Pembangunan pekerjaan jalan tersebut guna konfirmasi terkait komplenan warga karena banyak coran yang retak”itu.

Menurut waris yang retak itu retak rambut itu gak apa” sampai kapanpun ya cuman seperti itu dan untuk yang retaknya patah ituh itu memang di bagian sambungan pengecoran nantinya di kating atau di kater agar nantinya bilamana ada yang rusak tidak semuanya ya cuman di bagian situ sajah dan masalah tidak pakai besi wermes memang dari sananya tidak ada dan seluruh pembangunan jalan kususnya pengecoran kesana” juga tahun” ini semuanya gak pake besi wermes namun mutu betonya di tingkatkan seperti jalan propinsi memakai K,300 ataupun K 350 itu tutur waris.

“Dan waris juga meminta kepada Sukendar dari Media Law Investigasi untuk menjelaskan kepada warga yang komplaen itu, bahwa itu retak rambut tidak apa” itu hal wajar dan yang kelihatan patah itu nantinya di kater tandanya. (BD)