Warga Miskin di Pangandaran Tidak Tersentuh Program Rutilahu

Warga Miskin di Pangandaran Tidak Tersentuh Program Rutilahu

Pangandaran, Linews – Ngeri..!!! di jaman modern, teknologi sudah canggih dan serba Digital, namun masih ada warga miskin yang sangat membutuhkan bantuan serta uluran tangan dari pemerintah, ataupun para dermawan, mirisnya tatkala diam di rumahnya kalau musim hujan kehujanan musim dingin kedinginan dikarenakan tempat tinggalnya berbentuk gubuk yang sudah reyod hampir mau ambruk.

Warga miskin Pasutri bernama Entar Sutisna (43) dan Ani (33) bersama 2 anak yang masih kecil, mereka terpaksa tinggal di rumah tidak layak huni yang nyaris ambruk lantaran tidak punya biaya untuk memperbaiki rumahnya di dusun Golempang, RT/RW 003/004, Desa Ciliang, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran.

Entar Sutisna sehari hari sebagai buruh harian, namun sudah hampir 3 Minggu ini dia mengalami sakit mata, (tidak bisa melihat) yang diakibatkan gangguan pada sarap.

“Entar menyampaikan, rumah ini sudah sangat lama kami tempati, meskipun kondisinya seperti ini, meskipun terkadang merasa khawatir apabila musim hujan angin, karena dinding yang terbuat dari bambu sudah bolong bolong” Katanya, Sabtu (21/1/2023).

Di rumah yang berdindingkan bilik bambu dan berlantaikan tanah yang beralaskan pelastik itu, Ani, juga merawat suami, (Entar) yang sedang sakit kebutaan.

Ani juga mengeluhkan, bila hujan ke hujanan dan jika ada angin kedinginan karena atap dan dinding rumah kami sudah pada bolong-bolong.

Sampai saat ini juga pernah mendapatkan bantuan, baik bantuan dari pemerintah pusat ataupun pemerintah daerah apalagi bantuan untuk rehab rumah.

Lebih parah lagi di bagian dapur, semua dinding bilik bambu sudah tidak berfungsi lagi sebagai penadah angin, karena sekeliling bagian dapurnya sudah hancur.

Penghasilannya sebagai buruh sehari-hari hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari hari saja, setelah sakit yang di alaminya kini ia sudah tidak punya penghasilan sama sekali.

Entar mengaku, dia pernah di datangi petugas yang melakukan pemotretan rumahnya, namun hingga saat ini belum ada realisasinya.

Entar berharap berharap perhatian dari pemerintah Desa Ciliang dan Pemerintah Kabupaten Pangandaran, mohon bantuanya agar keluarganya dan anak Kami bisa menempati rumah layak huni.

Dari pantauan Law-Investigasi, di lapangan rumah Entar Sutrisna ini terlihat sangat memprihatinkan, dinding rumahnya sudah pada bolong-bolong ketika saat hujan turun penghuni rumah dipastikan kehujanan dikarenakan atap rumahnya juga sudah pada bolong dan di bagian Dapur sudah hancur ungkapnya. (BD)