WWF 2024 di Bali Hasilkan Deklarasi Menteri Pertama Kali

WWF 2024 di Bali Hasilkan Deklarasi Menteri Pertama Kali

Denpasar, LINews – World Water Forum (WWF) atau Forum Air Sedunia ke-10 di Nusa Dua, Badung, Bali, menghasilkan Deklarasi Menteri untuk pertama kali sepanjang sejarah helatan WWF.

“Selain Deklarasi Menteri, salah satu yang menjadi capaian pada forum ini adalah berhasilnya Indonesia menyusun daftar proyek terkait air yang menjadi andalan dari berbagai negara,” kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, di Media Center WWF ke-10, Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Selasa (21/5/2024).

Basuki membeberkan Deklarasi Menteri disahkan pada akhir Pertemuan Tingkat Menteri WWF ke-10 yang dihadiri oleh 106 negara dan 27 organisasi internasional, Selasa. Ada tiga poin dalam Deklarasi Menteri.

Pertama, pendirian center of excellence atau pusat keunggulan untuk ketahanan air dan iklim guna mengembangkan kapasitas, knowledge sharing, dan pemanfaatan fasilitas yang unggul.

“Sebagai negara kepulauan, Indonesia wajib berada di garda terdepan untuk mendorong inovasi dalam pengelolaan air dan sanitasi. Center of excellence ini bukan hanya untuk negara Indonesia, tapi juga untuk negara lainnya di Asia Pasifik,” kata Basuki.

Sejak November 2023, Basuki melanjutkan, sudah dilakukan pembahasan deklarasi dalam tiga mekanisme di markas besar UNESCO, Paris. Dalam deklarasi tersebut, Indonesia mengusung tiga prioritas.

Menurut Basuki, Presiden World Water Council (WWC) Loic Fauchon menyatakan semua proses tersebut adalah diplomatic victory (kemenangan diplomasi) bagi Indonesia.

Poin kedua dari Deklarasi Menteri adalah mengangkat dan mendorong isu pengelolaan sumber daya air secara terpadu pada pulau-pulau kecil. Meskipun dikelilingi perairan yang luas, Indonesia tetap memerlukan sistem kelola yang baik untuk mengatasi tantangan kualitas dan ketersediaan air bersih.

Ketiga, pengusulan Hari Danau Sedunia atau World Lake Day. Danau merupakan sumber pasokan air yang menghidupi manusia sekaligus memiliki fungsi sosial dan ekonomi masyarakat. Peringatan Hari Danau Sedunia tidak sekadar simbolis. Namun sebagai salah satu kunci utama untuk menjaga kelestarian danau di seluruh dunia.

“Kita harus menjaga danau untuk memperpanjang hidupnya, inilah gunanya peringatan Hari Danau Sedunia,” ujar Ketua Harian Panitia Nasional Penyelenggara WWF ke-10 itu.

Basuki juga mengungkapkan ada tiga hal yang membedakan WWF di Bali ini dengan event-event serupa sebelumnya. Selain pertama kali menghasilan Deklarasi Menteri, baru kali ini WWF menyelenggarakan konferensi tingkat tinggi (KTT).

Kemudian, Basuki melanjutkan, WWF 2024 menjadi istimewa karena merupakan momen berhasilnya Indonesia menyusun daftar proyek terkait air yang menjadi andalan dari berbagai negara. Ada 113 proyek senilai US$9,4 miliar. Antara lain, proyek percepatan penyediaan air minum bagi 3 juta rumah tangga dan proyek pengelolaan air limbah domestik bagi 300 ribu rumah tangga. Berbagai proyek ini akan sangat bermanfaat bagi masyarakat di berbagai negara.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan helatan WWF di Bali membuat para temu terkesan.

“Pimpinan negara yang mengunjungi Tahura juga menyatakan kekagumannya dengan kemajuan Indonesia. Presiden Fiji bahkan menyatakan jika ia tidak percaya jika tidak menyaksikan secara langsung kemajuan Indonesia saat ini,” kata Luhut.

(Nian)

Tinggalkan Balasan