WWF Bali Dimulai dengan Ritual Segara Kerthi dan Tumpek Uye

WWF Bali Dimulai dengan Ritual Segara Kerthi dan Tumpek Uye

Denpasar, LINews – Rangkaian helatan World Water Forum (WWF) ke-10 diawali dengan ritual Segara Kerthi dan perayaan Tumpek Uye di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura Kura Bali. Sebanyak 2.000 lebih delegasi WWF dan para undangan lainnya mengikuti berlangsungnya prosesi tersebut.

“Hadir 14 menteri dari 14 negara peserta WWF. Juga ada pejabat pemerintah pusat dan Bali. Ada perdana menteri Maroko, Fiji, dan Srilanka (yang akan hadir),” kata Presiden Kampus United In Diversity (UID) Kura Kura Bali Tantowi Yahya di Pulau Serangan, Denpasar, Bali, Sabtu (18/5/2024).

Pantauan detikBali, prosesi tersebut sudah dimulai sejak pukul 15.00 Wita. Seluruh delegasi dan undangan yang hadir terlihat mengenakan pakaian adat Bali. Para delegasi disambut dengan tabuh-tabuh gamelan gong gede yang kerap diperuntukkan mengiringi ritus-ritas sakral di Bali.

Menurut Tantowi, setiap perhelatan internasional wajib berdampak positif bagi masyarakat setempat. Setidaknya, dapat memberikan manfaat pada sektor ekonomi yang dikelola warga.

“Setiap acara yang dilaksanakan pemerintah pusat harus berdampak kepada masyarakat setempat. Mereka bisa mendapat manfaat ekonominya. Bisnis datang, suvenir akan dibeli,” kata Tantowi.

Bendesa Adat Serangan I Nyoman Gede Pariatha menjelaskan ritual Segara Kerthi merupakan wujud pemuliaan terhadap air menurut Hindu Bali. Menurutnya, filosofi penyucian air tersebut selaras dengan tema WWF yang membahas tentang permasalahan air global.

Selain itu, hari ini juga bertepatan dengan perayaan Tumpak Uye atau Tumpek Kandang. Kearifan lokal Bali ini merupakan upaya untuk mewujudkan hubungan harmonis antara manusia dengan tumbuhan dan hewan.

“Konsep (ritual) hari ini untuk mempertemukan darat dan laut. Jadi, matching antara pembersihan darat dan laut,” kata Pariatha.

Prosesi Segara Kerthi dan perayaan Tumpek Uye tersebut juga diiringi dengan pementasan tarian sakral. Di antaranya, Topeng Panasar, Sang Hyang Jaran, Sang Hyang Dedari, Baris Cerkuak, Rejang Putri Maya, hingga Topeng Sidakarya. Prosesi diakhiri dengan pelepasan 1.000 tukik, 1.000 burung, dan 5 penyu.

WWF ke-10 di Bali akan berlangsung pada 18-25 Mei 2024. Forum air terbesar dunia tersebut rencananya dihadiri sebanyak 13.448 orang dari 148 negara. Adapun, delegasi VVIP terdiri dari 8 kepala negara dan wakil kepala pemerintahan, 3 utusan khusus, dan 38 menteri.

(Mrn)

Tinggalkan Balasan