Yakines Labuan Bajo Gelar Evaperca di Kampung Lana Kecamatan Welak

Yakines Labuan Bajo Gelar Evaperca di Kampung Lana Kecamatan Welak

Manggarai, LINews – Yayasan Komodo Indonesia Lestari (Yakines) Labuan Bajo, menggelar kegiatan Evaluasi dan Perencanaan (Evaperca) Semester II, Periode Agustus 2022 sampai dengan Januari 2023.

Kegiatan ini berlangsung bersama petani perempuan yang berasal dari ke-12 desa dampingan, yang tersebar di wilayah Kabupaten Manggarai Barat.

Kegiatan ini, dilaksanakan di Kampung Lana, Desa Wewa, Kecamatan Welak, Kabupaten Manggarai Barat, sejak Jumat,(2/12) hingga Selasa,(6/12), dihadiri para Petani Perempuan dari 12 desa dampingan yang ikut hadir diantaranya : Desa Golo Tanggar dan Desa Pantar dari Kecamatan Komodo, Desa Lalong dan Desa Kembo dari Kecamatan Lembor Selatan, Desa Benteng Ndope dari Kecamatan Pacar, Desa Golo Lujang dari Kecamatan Boleng, Desa Sewar, Desa Watu Umpu, Desa Dunta, Desa dan Desa Wewa selaku tuan rumah yang berasal dari Kecamatan Welak serta Desa Golo Lewe dari Kecamatan Kuwus Barat.

Masing-masing desa mengutus tiga sampai empat orang perwakilan petani dampingan yang sebagian besar diikuti oleh kaum petani perempuan.

BACA JUGA : Warga Pagal Antusias Ikuti Giat Dinas Perikanan Manggarai

Sebagaimana kegiatan evaperca pada periode sebelumnya, para petani telah mempresentasikan tiga hal penting, yakni : evaluasi kegiatan dimana didalamnya dipaparkan rencana kegiatan, hasil yang telah dicapai, faktor pendukung, faktor penghambat dan rekomendasi yang diberikan.

Selain Evaluasi kegiatan petani juga memaparkan tentang analisis dampak mencakup, aspek-aspek kegiatan, keadaan sebelum pendampingan, sesudah pendampingan, dan gagasan-gagasan yang ditawarkan ke depannya.

Selain kedua poin tadi ada juga analisis swot meliputi aspek kegiatan, kekuatan (strength), kelemahan (weakness), kesempatan (Opportunities), dan ancaman (Threats).

Poin-poin ini dipaparkan secara terulis oleh setiap desa pada meta paper berukuran besar yang dilekatkan pada dinding tempat kegiatan berlangsung. Tulisan dan poin-poin itu selanjutnya ditelusuri oleh petani dari 11 desa lain.

BACA JUGA : Yayasan SPM Gelar Diklat Pembuatan Pakan Fermentasi Lokal di Pagal Manggarai

Dari hasil pemaparan tertulis itu kemudian muncul beragam macam pertannyaan.

Pertanyaan-pertannyaan tersebut selanjutnya disampaikan dan terbentuklah diskusi bersama. Hal yang sama dilakukan secara bergilir untuk ke-12 desa dampingan secara bergantian.

Ferdinandus Mau Manu, koordinator program Yayasan Komodo Indonesia Lestari (Yakines), kepada awak media, pada selasa,(6/12), di Kampung Lana, menegaskan : “Kegiatan ini bukan sebagai ajang pamer-pameran terhadap hasil capaian dari masing-masing desa tetapi sebagai ajang untuk saling belajar dan saling mengisi” Pungkas Fasilitator kegiatan ini.

(Titus)