Yana Mulyana Jadi Saksi di Sidang Suap Smart City

Yana Mulyana Jadi Saksi di Sidang Suap Smart City

Bandung, LINews – Yana Mulyana dihadirkan sebagai saksi di persidangan kasus suap Bandung Smart City. Wali kota nonaktif itu kemudian menceritakan detik-detik saat ia ditangkap dalam operasi tangkap tangan (OTT) KPK, Jumat (14/4/2023) silam.

Yana jadi saksi bersama Kadishub Kota Bandung Dadang Darmawan dan Sekdishub Khairul Rijal. Ketiganya diketahui sudah ditetapkan menjadi tersangka usai terkena OTT KPK.

Dalam persidangan tersebut, Yana kemudian ditanya JPU KPK mengenai sejumlah uang yang diamankan saat ia terkena OTT. Di situ kemudian terungkap uang yang disita jumlahnya total mencapai Rp 390 juta.

Uang ratusan juta itu terdiri dari pecahan Rupiah dan mata uang asing yang sebagian besar disimpan di laci meja ruangan tengah. Di antaranya ada 645 ribu Yen, uang pecahan Bath Thailand sekitar 1.400, SGD 14 ribu, USD 3 ribu, sekitar RM 2.800 hingga sepatu Louis Vuitton yang ikut disita petugas KPK.

Yana kemudian menyampaikan rincian uang barang bukti yang disita tersebut. Ia mengungkap ada uang senilai Rp 50 juta yang berasal dari Kadishub Dadang Darmawan dan belakangan diketahui itu untuk kebutuhan THR Yana.

“Uang Rp 50 juta itu saya baru tahu jumlahnya setelah dibuka petugas KPK. Itu pemberian dari Pak Dadang. Kalau bahasa sundanya mah kata Pak Dadang hawatos seueur nu nyuhunkeun THR ka Pak Wali, khawatir banyak yang minta THR ke Pak Wali Kota,” kata Yana di Pengadilan Tipikor Bandung, Senin (7/8/2023).

Kemudian, ada juga uang Rp 40 juta yang Yana dapatkan dari pemberian CEO PT Citra Jelajah Informatika (CIFO) Sony Setiadi. Meskipun Sony disebut-sebut menyerahkan uang senilai Rp 100 juta saat pertama kali bertemu dengan Yana, tapi ia menyatakan uang yang ia terima jumlahnya baru diketahui sebesar Rp 40 juta.

“Yang Rp 40 juta itu dari Pak Sony. Terus ada sepatu LV itu yang dibayarkan Rijal saat di Thailand,” tuturnya.

Kemudian untuk mata uang asing yang disita, Yana mengklaim semuanya merupakan miliknya pribadi. Seperti uang Yen yang saat itu Yana miliki untuk keperluan pembayaran kuliah anak perempuannya di Jepang.

Sementara terkait mata uang Bath Thailand, uang itu kata Yana juga berasal dari kantong pribadinya. Ia saat itu memang sudah menukarkan sejumlah uang saat hendak berangkat kunjungan ke Thailand.

“Yang Bath nukar beli sendiri sebelum berangkat ke Thailand. Kalau yang Dollar Singapur, itu kebetulan (untuk) saya kontrol operasi by pass jantung di Singapur, pengobatannya masih berjalan. 14 ribu Singapur, kebetulan saya kontrol operasi by pass jantung di Singapura, pengobatan masih berlanjut,” ucapnya.

“Kalau yang USD, Ringgit, itu sisa-sisa perjalanan dulu ke luar negeri. Ditemukannya kan di laci kamar tidur itu karena emang sisa perjalanan ke luar negeri,” ungkapnya menambahkan.

Yana juga menjelaskan saat ia membeli sepatu LV di Thailand. Yana mengungkap, karena waktu itu ia baru saja dioperasi, kakinya kemudian bengkak hingga membuatnya harus membeli sepatu baru dengan ukuran lebih besar.

“Kalau sepatu, itu setelah jalan-jalan, kaki saya bengkak, lecet. Akhirnya mampir ke mal, cari ukuran yang lebih besar ternyata ada. Sepatu itu terus dibayar sama Pak Rijal, kalau disetarakan ke Rupiah itu Rp 17 jutaan,” pungkasnya.

(Nasikin)

Tinggalkan Balasan