Ruteng, LINews – Dalam pengembangan ternak babi yang digagas Yayasan Peduli Foundation, juga menggandeng Keuskupan Ruteng, memberdayakan dan meningkatkan ekonomi di Manggarai raya.
Di hadapan ratusan petani dan peternak babi Manggarai raya di Ruteng, Pemilik Yayasan Peduli Foundation, Agustinus Sarifin mengatakan, dalam kegiatan awal ini, hadir juga Keuskupan Ruteng yang diwakili Komisi PSE, Senin (23/5).
Kehadirannya begitu penting dalam upaya rencana dan kerja bersama untuk membangun ekonomi umat di pelosok kampung di Manggarai raya.
Dikatakan, fakta bahwa umat Katolik cukup kesulitan untuk membayar iuran gereja mandiri dan bahkan kolektif setiap perayaan. Sulit membayar karena pendapatan sulit pada setiap keluarga. Bila terus seperti ini maka keadaan tetap akan sulit ke depannya.
Menurutnya, umat Katolik kesulitan membangun dan merenovasi gereja, kapela, dan lain-lain. Selama ini usaha untuk mengatasi kesulitan dengan meminta bantuan donasi di mana-mana. tetapi keadaan seperti ini mau sampai kapan?
Maka upaya meningkatkan pendapatan umat harus dilakukan serius, Salah satu cara mendorong umat beternak babi secara profesional.
Yayasan Peduli terbuka untuk kerja bersama dan sama-sama bekerja guna mencapai kemandirian secara ekonomi. Karena itu, lanjut alumnus Seminari Pius XII Kisol ini, kehadiran PSE dalam pertemuan ini sangat tepat.
Publik mengetahui, PSE selama ini berada paling depan dalam menggerakkan pembangunan ekonomi umat di paroki-paroki. PSE selalu hadir di tengah umat dengan gerakan-gerakan pemberdayaan ekonomi umat.
Direktur PSE Puspas Keuskupan Ruteng, Rm. Robert Pelita Pr, mengatakan, dalam usaha ini, kerja bisa sinergis antara Yayasan dengan PSE. Sinergis dalam upaya membangun ekonomi umat agar meningkat dari waktu ke waktu.
“Kita bisa sinergis dalam pemberdayaan ini. Selama ini, PSE sudah lama bekerja untuk pemberdayaan ekonomi umat dengan aneka kegiatan nyata bersama umat,” katanya.
Romo Robert mengatakan, yang dilakukan PSE lebih fokus pemberdayaan dari hulu ke hilir. Di hulu, sumber daya disiapkan lewat pelatihan-pelatihan sumber daya di paroki-paroki.
“umat bisa menghasilkan produk sendiri seperti pupuk organik, pestida berbahan alami, dan lain-lain. Dan, banyak lain yang telah dilakukan dalam konteks memberdayakan ekonomi umat. (Red)