Jakarta, LINews – Keberadaan Yayasan Ronita Peduli di Nusa Tenggara Timur (NTT) diapresiasi masyarakat karena banyak terlibat melakukan aksi sosial dengan membantu gereja, sekolah, hingga panti asuhan. Yayasan ini dibentuk oleh calon legislatif (caleg) DPR RI dari daerah pemilihan (dapil) NTT II Anita Nidya Mahenu.
Anita mengatakan Yayasan Ronita Peduli bukan dibentuk karena dirinya maju sebagai caleg DPR. Sebab yayasan ini bukan baru dibentuk, namun telah berdiri sejak 2009 untuk membantu masyarakat.
Dikisahkan Anita, sejak 2009 yayasannya telah aktif membantu gereja-gereja di NTT, baik itu pembangunan gedung maupun memenuhi kebutuhan gereja.
Salah satu gereja yang dibantu yayasan ini adalah Paroki ST Mikael Elopada, Sumba Barat Daya. Dewan Ekonomi Paroki, Yosep, mengatakan Yayasan Ronita membantu memperbaiki atap gereja yang sudah bolong.
“Waktu itu pernah kami omong omong kalau bisa seng kami ini yang bocor itu bagaimana kalau hujan itu kami terganggu betul soal ibadah,” kata Yosep dalam keterangan tertulis, Rabu (13/12/2023).
Yosep pun menyampaikan terima kasih atas bantuan dari Yayasan Ronita. Dia menambahkan, Yayasan Ronita juga banyak membantu kegiatan di gereja tersebut.
“Dewan Paroki Santi Mikael Elopada mewakili seluruh stasi dan lingkungan di Elopada ini mengucapkan terima kasih banyak untuk Yayasan Ronita Peduli yang membantu kami dalam kegiatan pelayanan di Paroki ini,” katanya.
Sementara itu, GKS Puu Naga, Sumba Barat mengatakan Yayasan Ronita Peduli telah membantu menyediakan air bersih untuk lingkungan gereja. Yayasan membantu memperbaiki sumur yang ada di lingkungan gereja tapi tidak bisa beroperasi.
“Kami bergumul mengenai sumur bor di belakang ini. Ada, bahwa sudah beberapa tahun ini tidak digunakan. Di dalam itu ada sedikit kendala, dan puji tuhan beberapa waktu kemudian Bapak Pendeta Theo membawa mesin celup untuk sumur bor,” kata Pendeta GKS Puu Naga Maria Fransiska.
“Jadi puji Tuhan sampai hari ini saya di Pastori dan bahkan kami kalau ada kegiatan gereja, kami bisa menggunakan sumur bor,” katanya.
Ada pula GKS Mata Kapore, Sumba Barat Daya yang menyebut Yayasan Ronita Peduli sempat membantu pembangunan atap Pastori. Mereka pun berharap agar Yayasan Ronita Peduli kembali membantu pembangunan gereja.
“Pada tahun 2018 juga keluarga besar Ronita juga sempat membantu kami untuk pengatapan Pastori. Harapan kami, saya sebagai BPMJ GKS Jemaat Mata Kapore yang hari ini juga sedang dalam pergumulan pembangunan sampai pada tahap ini,” kata Pendeta Nandos.
“Bagi kami, kami mohon uluran tangan juga untuk kelanjutan pembangunan yang hari ini pembangunan kami baru sampai pada tahap pengatapan dan lantai,” ucapnya.
Hal senada juga disampaikan Ketua Stasi Duka Ate Santo Yohannes Rasul Alfon Saskoro. Dia mengatakan Anita Nidya Mahenu sudah banyak membantu lewat Yayasan Ronita Peduli, jauh sebelum maju menjadi caleg.
“Ibu ini sebelum memantapkan diri untuk maju, jauh sebelum itu sudah melakukan peduli kasih, baik dari segi pendidikan, dari segi agama, dalam hal ini pembangunan-pembangunan,” ujarnya.
Alfon mengatakan, Yayasan Ronita Peduli ikut membantu renovasi tempat ibadahnya. Dia mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan.
“Sampai saat ini kami sedang membangun untuk memperlebar karena kondisi dan keadaan umat yang semakin banyak sehingga menambah untuk diperbesar lagi,” ujarnya.
“Atas nama Dewan Stasi dan seluruh umat Stasi Duka Ate Santo Yohannes Rasul Tenggaba mengucapkan limpah terima kasih kepada Yayasan ronita peduli yang sudah membantu kami dalam membangun gereja kami ini, untuk proses pelebarannya sehingga umat kami yang banyak ini bisa beribadah dengan baik beribadah dengan nyaman dan harapan kami Yayasan Ronita Peduli tetap jaya selalu ke depannya,” sambung Alfon.
Anita Ingin Jadi Saluran Berkat untuk Masyarakat NTT
Anita merupakan caleg DPR RI dari dapil NTT II. Dalam perjalanannya sebagai caleg dengan nomor urut 4, Anita membawa semangat dengan tagline ‘Satu Hati untuk NTT’.
Anita lahir pada 10 November 1988, besar dan tinggal di Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Saat ini, Anita terlibat secara aktif sebagai Ketua Yayasan Ronita Peduli Sosial.
Anita mengaku, sejak kecil dirinya telah diajarkan oleh kedua orang tuanya mengenai arti hidup sebagai sumber berkat. Bersama yayasan yang dipimpinnya, Anita bertekad untuk melanjutkan warisan kebaikan yang telah diajarkan oleh orang tuanya sejak masa kecil.
Dalam profil yang terlihat, Anita dan yayasan yang dipimpinnya telah memberikan bantuan kepada berbagai tempat ibadah, sekolah, panti asuhan, dan fasilitas umum selama 15 tahun terakhir.
“15 tahun yang silam kami sudah bergerak banyak mengunjungi beberapa gereja dan kami hadir sebagai mitra gereja yang tentunya sebagai nasab keluarga bahwa kami ingin menjadi berkat bagi sesama kami terkhususnya pembangunan gereja,” ujarnya di hadapan jemaat GKS Omba Rade, Sumba Barat Daya.
“Saat ini dan di data kami kurang lebih hampir 100 gereja yang sudah kami kunjungi dan kiranya kami hanya minta doa dari jemaat di sini kami terus diberkati agar kami tetap menjadi berkat untuk jemaat,” sambungnya.
Dengan semangat tagline ‘Satu Hati untuk NTT’, Anita menyatakan kesiapannya untuk hadir dan mendengarkan masalah yang dihadapi masyarakat NTT. Yayasan Ronita memiliki komitmen kuat untuk bersama-sama membangun NTT.
Sebagai informasi, untuk memberikan bantuan bagi warga NTT yang menghadapi masalah, Anita menyediakan layanan pengaduan melalui berbagai platform seperti WhatsApp dan media sosial seperti TikTok, Facebook, dan Instagram.
(Tu)